Total Tayangan Halaman

Selasa, 20 November 2012


Asal usul kata
Kata "mengemis"
Syahdan diceritakan pada jaman dahulu banyak padepokan atau perguruan atau majelis ilmu yang ada di tempat terpencil misalnya gunung atau pinggir hutan. untuk memenuhi kebutuhan makanan para cantrik atau santri atau siswa maka diperkenankanlah untuk turun gunung meminta sedekah pada warga kampung yang hanya dilakukakan pada setiap kamis siang sampai sore hari.
Kegiatan ini rutin dilakukan sehingga warga menyebutnya kegitan ngemis lalu menjadi mengemis artinya kegiatan meminta bantuan bahan makanan para cantrik/santri pada setiap hari kemis.
Akan tetapi yang menjadi aneh pada jaman sekarang atau barangkali sesuai perkembangan jaman kegiatan meminta-minta dilakukan pada semua hari namun istilahnya masih ngemis (kegiatan meminta di hari kamis) kenapa kalau senin tidak menyenin, marabu, menjumat dst.
Kata mengemis ditinjau dari asal-usul katanya ternyata berkata dasar kemis/ kamis yang mendapat awalan me- menjadi mengemis atau dilafalkan singkat ngemis.
Wallahu a'lam bisowab. hanya Tuhan yang tahu. 




Asal usul kata
Kata "memohon" 
Syahdan kepercayaan bangsa Indonesia adalah penganut animisme dan dinamisme. Mereka percaya bahwa di tempat tertentu atau dipohon pohon bersemayam roh-roh nenek moyang yang melindungi, sehingga banyak orang mempersembahkan sajisajian sambil meminta berkah terutama paling banyak dilakukan di bawah pohon. lama kelamaan rutinitas ini disebut memohon artinya minta keberkahan pada nenek moyang di bawah pohon.
Kalau kita kaji ternyata kata memohon berasal dari kata pohon mendapat awalam me- menjadi memohon. Kata yang sejenis pernah ada dalam syair lagu dangdut yang dinyanyikan Hj Elvi sukaesih " yang aku pohonkan". Dari sejarah tersebut jelas bahwa kata memohon berasal dari kata pohon
Wallahu a'lam bisowab. Hanya Tuhan yang tahu.

1 komentar: